"Mengejar Terang"
Karya: Farhan Fiqman
Saat tebing-tebing kokoh itu menghalau cahaya Rahman yang mencoba merasuk dalam relung jiwa
Aku seperti seonggok batu dalam lamunan tanah dan gersangnya alam.
Di ruang-ruang yang gelap itu,
Aku, kosong.
Jiwaku tak berbunga lagi
Ia akhir-akhir ini begitu bebal menghalau air dan nutrisi
Saat kedamaian batin adalah hal yang sesungguhnya paling dekat lebih dari hembusan nafas,
Sementara batinku begitu angkuh berpaling muka, mengejar profannya materi.
Aku dan puisiku cukup sibuk sedari tadi, Merangkai kembali bias embun ratapan kehilangan
Pada keheningan malam yang kosong ini, dengan jiwa yang bergetar berusaha kembali mencari inti sari dari segala yang berputar mengitari keabadian dan kefanaan
Di ruang-ruang perjamuanku dan keabadian
Kutaruh batinku pada perjamuan yang terpaparkan cahaya
Dalam kabut gelap
Aku dan jiwaku masih berusaha meretas cangkang yang sedari dulu bertumpuk
Noda-noda yang akut
Dosa-dosa yang menyelimut
Aku
Dan puisiku
Malam ini
Sedang mengejar terang
Bondowoso, 15 Juni 2021
Komentar
Posting Komentar