Seorang laki-laki berkata kepada seorang perempuan yang
sedang menghimpun keindahan pada parasnya.
"Terhadap alasan apa dikau menjadi budak kemasan fisik
ini, Puan? Bukankah yang hakiki adalah keindahan batin?"
Perempuan tersebut tersadar, kemudian berlari sembari
melunturkan indah-indahnya yang besaral dari luar itu.
Di ujung persimpangan jalan, perempuan tersebut menjumpai
lelaki lain, kemudian lelaki tersebut berucap
"Perihal apa yang telah Puan ilhami ini? Jika paras Puan
tak menghimpun keindahan lebih, bukankah mimpi-mimpi tentang kekasih akan
buram? Lalu bagaimana eksistensi Puan terhadap pengakuan di tengah
masyarakat?"
Perempuan itu pun berlari lagi, ia berlari entah ke mana. Ia
membawa tangis, ia membawa bingung, ia bingung terhadap dirinya, ia terasing
dari dirinya sendiri.
(Jember, 16 November 2020)
Komentar
Posting Komentar