Oleh: Farhan Fiqman
Kuteguk rindu
ketika kalbu menunggu
Meretas jiwa
pada sukma yang melupa
Embun pagi
adalah Wahyu dan nafasku adalah udara siang berdebu
Senja di
pelupuk mata
Hari-hariku adalah ratapan keterasingan
Jika Nur Itu suci, maka hatiku hanyalah batu-batu kotor yang terbelah-belah
Jika taqwa
adalah samudera, maka akulah kerang-kerang laut yang mati di pinggiran pantai
Di sudut gelap
dalam ruang-ruang perenungan
Intiku
menangis merindukan purna pertemuan
Menanti cumbu
dari Cahaya yang Cayaha
Pada Sang
Agung induk dari jiwa-jiwa alam semesta raya
Dekap erat
aku,
Aku yang inti
"Aku
kembali"
(Jember, 15
November 2020)
Komentar
Posting Komentar