“Kembali”
Oleh: Farhan Fiqman
Menapaki
ruang-ruang fana; dunia
Aku tersungkur
Hati penuh noda
Aku tersungkur
Hati penuh noda
Aku termangu
berdiskusi dengan hati nurani
“Mengapa kau tak sekokoh tebing?, Tak selurus tiang?,Tak seputih awan?”
(hanya terdiam)
Aku dan gejolak imanku.
“Mengapa kau tak sekokoh tebing?, Tak selurus tiang?,Tak seputih awan?”
(hanya terdiam)
Aku dan gejolak imanku.
Doa-doa
palsu,
Sujud yang mematuk,
Iman yang mengering,
Dosa-dosa tak terbilang.
Sujud yang mematuk,
Iman yang mengering,
Dosa-dosa tak terbilang.
“Hamba kembali YA-Rabb”
Mengadah, bersama airmata yang berlinang
Mengadah, bersama airmata yang berlinang
“Jika aku melampaui batas atas diriku sendiri
lantas, akan pergi kemana lagi aku?”
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang
malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az-zumar/53)
(Bondowoso 3 Januari 2019)
Komentar
Posting Komentar